Pekan ke-2 di kelas Kupu-kupu
Ibu sudah memberikan arahan apa saja yang harus dilakukan di pekan ini. Lewat video dan diskusi. Messanger Fb pun memberikan pengingat bagi kita.


Tapi bagaimanapun, tentu kita harus sesuaikan dengan bidang mentoring kita. Jadi, saya memulai pekan ini dengan tulisan tentang pernikahan seperti ini :

Kita dan Pernikahan
Masih ingatkah saat seorang lelaki itu melamar kita?
Memilih kita dari sekian banyak wanita di dunia. Allah telah pilihkan kita untuk dia, dari bermilyar-milyar manusia. Yang mau menerima kita apa adanya dan siap melindungi dan menjaga kita dari teriknya kehidupan.
Kenanglah perasaan itu, perasaan dimana hati kita berbunga-bunga, berdebar bahagia. Merasa sangat berharga dan sangat dicintai.
Mitsaqan Ghalizhan
Perjanjian yang kuat. Karena sejatinya kita berkomitmen bukan hanya pada sesama manusia, tapi pada Sang Pencipta.
Sejak hari itu, kita adalah pakaian baginya.
Sejak hari itu ketaatan kita padanya lebih dari ketaatan kita pada orang tua. Dengan keutamaan yang Allah berikan pada seorang suami, prioritas taat kita menjadi :
1. Allah dan Rasulnya
2. Suami
3. Orang tua
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan se ba hagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita). (QS an-Nisaa’ : 34).
Sejak saat itu, siapapun dia, apapun tingkat pendidikannya,  seberapapun pendapatannya adalah  Surga dan Neraka kita. Bukan karena dia siapa, tapi karena Allah yang memerintahkan kita seperti itu.
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang sujud kepada seseorang, maka aku akan perintahkan seorang wanita sujud kepada suaminya.” (HR. At atirmidzi)
“Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya karena suamimu (merupakan) Surgamu dan Nerakamu.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Tentu tak mudah. Meletakkan ketaatan pada satu orang, yg seiring berjalan waktu terlihat ada banyak kurang atau tak sepenuhnya sesuai harapan. Tapi sebagai seorang muslimah, iman harus menjadi landasan. Menekan sedikit ego demi meraih pahala ketaatan. Semata karena perintah Allah dan mengharap balasan Surga.
“Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” (HR. Ibnu Hibban).
Teman-teman, saya jadi teringat *kunci* yang saya pegang waktu itu. Selain komitmen, rumah tangga, layaknya sebuah rumah saya memegang kunci rahasia untuk diri saya sendiri. Kunci rahasia yang saya katakan pada pasangan halal saya saat pertama kali kami shalat berjamaah.
"Sejak hari ini, saya bertekad untuk menjadi istri shalihah. Apapun yang terjadi ke depan, saya akan berusaha sekuat mungkin untuk menjadi istri shalihah. Jika suami saya baik, itu bonus untuk saya, tapi jika tidak, itu urusan suami saya dengan Allah. Karena saya yakin, nanti di hadapan Allah kita akan diminta pertanggung jawaban sendiri-sendiri".
Saat itu suami saya menangis mendengar itu.
Itulah kunci saya yang hingga hari ini saya pegang erat.
Bagaimana dengan pengalaman teman-teman sendiri?
Bagaimana dulu prosesnya sehingga sampai menerima ajakannya untuk menikah?
Bagaimana rasanya?
Apakah ada kendala ketika akan menikah? Kalau iya, bagaimana dulu teman-teman menyikapinya?
Dan apakah sudah menemukan kuncinya?
Yuk tuliskan kisahnya, saya akan sangat senang membacanya.
Mudah-mudahan bisa dalam 2 hari ini ya...ini NHW pertama kita.
1. Silahkan tuliskan di sini, atau kirimkan link nya jika akan menuliskannya di media lain.
2. Jika merasa kurang nyaman di grup, silahkan kirim ke saya langsung ya...😘

Tujuan saya, agar teman-teman mengingat-ingat kembali moment-moment indah itu, bagaimana debarannya, dan melihat rentang waktu yang telah kita lewati untuk mempertahankannya. Diharapkan teman-teman jadi mempunyai energi yang lebih untuk bisa merefresh dan memupuk kehangatan itu kembali. Memperbaiki komunikasi dengan pasangan yang pasti akan membutuhkan energi. Dan inilah hasilnya :









Semua rumah tangga punya kisahnya masing-masing, segala rasa yang ada di dalamnya menjadi ujian tersendiri bagi yang menjalaninya. Semoga bisa menjadi ladang pahala untuk kita semua. Aamiin...
Setelah ini, kita akan libur dulu untuk menyambut Hari Raya.

#PekanKe-2
#KelasKupu-kupu
#BundaCekatanBatch1
#InstitutIbuProfesional

Komentar

Postingan Populer