Day8
"Wakaka ... umi kok pelupa?" Kata Al sambil tertawa, diikuti tawa H dan Abinya.

Siang itu, saat perjalanan pulang dari Bogor mengikuti parenting sekolahan si sulung. Saya mampir ke supermarket untuk membeli makanan pesanan anak-anak. Karena buru-buru turun dari mobil, tak sadar saya memakai sepatu dan sandal sebelah-sebelah. Saat di dalam toko baru terasa ada yang aneh, dan terpingkal-pingkal sendiri ketika melihat ke bawah. Saya dekati suami saya yang sedang memilih makanan, dan saya minta untuk melihat ke kaki, beliaupun terpingkal-pingkal. "Kok bisa ..." katanya sambil tertawa. Si penjaga toko terlihat tak mengerti. Untung gamis yang saya pakai agak panjang, jadi bisa menutupi kaki.

Saat pulang ke rumah, saya ceritakan itu, dan Al pun bertanya seperti itu.

Setelah beberapa saat, sayapun bercerita, bahwa saat usia bertambah, lama-kelamaan memang akan sering lupa, dan pisik nya akan melemah. Kita akan kembali seperti anak kecil.

"Ingat cerita Uwais Al Qarni kan, yang menggendong ibunya ... nah, dulu ketika masih kecil, Uwais yang digendong ibunya. Saat ibunya udah tua banget, ibunya yang digendong sama Uwais. Ibunya jadi kayak abak kecil kan ... udah gak kuat jalan lagi".

"Oh iya ya ...".

"Nah, makanya kata Allah, anak itu harus berbuat baik kepada ibu dan bapaknya. Dan mendoakannya. Pahalanya besar banget lho ... bisa masuk Surga. Jadi nanti kalo umi sama abi udah tua, disayang ya ... harus dibantuin ...".

"Iya mi ..." kata Al.
"H bakal bantuin umi, karena H sayang umi" kata H sambil memeluk.

"Iya H. Anak-anak umi in syaa Allah shalih-shalih semua ya..." kata saya sambil memeluk keduanya. Dalam hati berdoa, untuk si sulung juga yang sedang mondok nun jauh di sana.





#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari

Komentar

Postingan Populer