Day5
Pagi hari kemarin, setelah sarapan, kami pergi jalan kaki melewati beberapa perkampungan menuju sebuah hutan. Abinya anak-anak ingin membeli kebun kayu. Maka pergilah kami ke sana untuk meninjau lokasi.

Anak-anak sangat exciting. Banyak hal yang mereka lihat dan tanyakan.

"Lihat Al, H, itu pohon kelapa, itu pohon pisang" saya menunjuk-nunjuk.

"Itu apa mi?" Kata Al pada bangunan kotak dari bambu yang ada di sisi kolam besar.
"Itu toilet Al, penduduk sini BAB nya di sana".
Mereka tertawa-tawa.

Kamipun berjalan lagi, melewati perkampungan. Kemudian turun ke bawah, menaiki jembatan di atas sungai besar.
"Al, H, dulu umi waktu kecil pernah berenang di sungai ini dan hampir tenggelam lho ... "kata saya sambil berhenti sejenak di atas jembatan. Melihat ke bawah. Dulu airnya besar meluap. Dan dulu jembatan ini terbuat dari bambu, jadi ngeri kalo melewatinya. Berasa berayun-ayun. Sekarang udah pake beton gini, kuat".
"Oooh ..." kata mereka sambil ikut melihat ke bawah.

"Nah, di sana itu ada air yang keluar dari gunung, airnya bersih banget, orang-orang pada mandi dan cuci baju di situ". Tunjuk saya lagi.

"Sekarang airnya disedot pake pompa dan dialirkan ke perkampungan" kata Aki-nya anak-anak menimpali.
"Oh gitu Ki, keren sekali. Jadi penduduk kampung punya air bersih ya, gak perlu repit-repot turun ke sini" kata saya antusias.
"Iya, mereka iuran untuk membayar listriknya. Murah, dari mereka untuk mereka".

"Keren, ayo nak kita jalan lagi".
Kamipun melanjutkan perjalanan.
Kali ini ada kandang kambing, dan ayam petelur. Saya sibuk menjelaskan. Terus ke atas terdapat hamparan sawah. Kami jalan di pematang sawah.
"Hati-hati nak, pelan-pelan saja" kata saya pada H yang ingin menyusul Al di depan.
"Al, H coba lihat ini". Al kembali mendekat.
"Lihat, yang pink ini, ini telur keong mas. Keong biasa ada di sawah, basah-basah. Tapu ketika bertelur, mereka naik dan menyimpan telurnya di tempat kering. Nanti kalo udah menetas, telur-telurnya akan kembali ke air".
"Umi liat ada crab, mati ..." tunjuk H.
"Itu bukan crab H, tapi memang mirip. Kalo crab hidup di laut, kalo ini hidup di air biasa, kadang-kadang di tanah juga. Makanya kali crab boleh di makan, kalo ini gak boleh".
"Kenapa mi?"
"Karena binatang yang bisa hidup di darat dan di air, kata Allah haram kita makan".
"Oh gitu ya".

"Liat itu nak ... itu laba-laba air, di sini disebutnya Kungkang, kalau kena badan kita, dia mengeluarkan bau yang gak enak banget. Bauuuuu banget".
"Kenapa gitu mi...?"
Karena bau itu senjata dia, kalau dia merasa terancam, dia akan keluarin.baunya biar gak ada yang deketin dia".
"Oh, gitu ya...".

"Ayo sekarang kita mulai naik ke atas, kita naik gunung".

Beberapa kali kami perpapasan dengan orang-orang yang memikul bambu panjang dari hutan.
Kami mulai naik. Semakin lama semakin ke atas. Jalanan susah di lalui. Dengan terpaksa, saya dan anak-anak memutuskan berhenti dan kembali ke pematang sawah. Hanya Abi dan kakeknya anak-anak yang meneruskan perjalanan.
Kami akhirnya duduk-dusuk di sebuah bangku dari kayu.

"Liat Al, H, sawah, gunung, pohon-pohon, burung-burung, indah sekali ya ciptaan Allah. Lihat, di ujung sawah itu ada sungai besar, dan di seberangnya ada sawah lagi, kemudian gunung lagi. Lihat ada orang yang berjalan di sisi gunung sebelah sana!" Tunjuk saya pada mereka. Sayang sekali Hp saya tertinggal di tas ransel yang di bawa abinya. Tak bisa saya rekam keindahan ini.

"Umi emang asalnya Allah langsung bikin semuanya ini begini langsung?"tanya Al.
"Wah keren sekali pertanyaannya Al. Allah ciptakan gunung dan sungai-sungai. Allah kasih juga ilmu kepada manusia untuk bisa memanfaatkannya. Manusia tebang hutannya untuk membuat rumah. Bekasnya di buat sawah-sawah. Terus ditanami pohon-pohon lain yang bermanfaat. Lalu ditanamlah pohon singkong, pohon kelapa, pohon pisang dan lain-lain. Jadilah seperti ini". Kata saya panjang lebar.
"Oh gitu ya ...".

Hari yang luar biasa. Semoga anak-anak bisa mengambil banyak pelajaran dari perjalanan yang cukup melelahkan ini.





#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari

Komentar

Postingan Populer