Aliran Rasa Melatih Kemandirian

Merasa tertantang sekali dengan Games Level 2 ini. Selama ini sebagai ibu dari 3 orang anak laki-laki saya memang kurang melibatkan mereka dalam tugas-tugas rumah tangga. Semua dikerjakan sendiri, jadi cape dan kewalahan sendiri. Kalau sudah begitu, emosi jadi cepat meninggi.

Di games level kali ini saya melatih 3 skill dasar, yang menurut saya cocok dan mudah dikerjakan mereka karena sesuai dengan acuan usianya. Saya melatih mereka untuk :
1. Membuang sampah pada tempatnya. Dengan tahapan-tahapan : sounding, Action, Replay, Motivation, consistant, evaluasi, dan reward. Saya juga mengajak mereka menonton video tentang daur ulang sampah dan bagaimana sampah ternyata masih ada nilai guna nya. Bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal dan bisa bernilai jual. Tentu saja dijelaskan dengan bahasa sederhana agar mereka paham.
2. Meletakan Mainan Pada Tempatnya
Mainan yang bergeletak dengan sembarang pasti menjadi pemandangan keseharian para ibu. Saya yakin hampir semua ibu pasti mengalami terinjak mainan anak, pagi-pagi saat mata belum sepenuhnya terbuka. Rasanya pasti luar biasa bukan. Nah di minggu ke-2 saya memutuskan untuk melatih anak-anak meletakan mainannya setelah selesai main. Saya siapkan satu rak mainan dan saya ajarkan untuk memilah-milah mainan berdasarkan ukurannya. Mainan yang paling kecil di rak atas, yang sedang di rak tengah, dan mainan yang panjang-panjang di rak paling bawah. Hari berikutnya mereka membuang sampah bareng-bareng dan meletakan mainan bareng-bareng juga. Di hari ke-3 saya mulai memisahkan tugas mereka. Mas Alham membereskan sampah dan Hisyam meletakan mainan. Lebih efektif dan efisien. Saya juga mengajak mereka membuat playdough bareng. Dan menjelaskan bagaimana cara menyimpannya agar awet dan bisa dipakai lagi beberapa kali. Ternyata dengan komunikasi produktif kita bisa melatih kemandirian mereka dengan cukup gampang dan dalam suasana yang menyenangkan mereka. Tidak ada bentakan, tidak ada emosi yang tak berguna. Ah senangnya ...
3. Skill yang saya latih di hari ke-15 adalah mencuci lunch box nya sendiri. Kenapa saya memilih itu, anak-anak sering lupa menaruh luch box nya di wastafel. Sehingga saat pagi-pagi saya sering kesulitan menyiapkan perbekalan mereka. Dan saya pikir, anak-anak pasti senang bermain-main dengan air sambil mencuci lunch box nya. Saya ajarkan bagaimana cara menyabuni nya dengan spon, dan cara buka tutup kran untuk menghemat air.

Alhamdulillah semua berjalan lancar. Meski tiap minggu kami harus memberi reward. Sekarang anak-anak mulai tau tugasnya masing-masing di rumah. Jadi saat waktunya beres-beres mereka sigap dan sangat membantu mempercepat umi nya beres-beres rumah.

Contohnya kemaren sore. Ibu-ibu tetangga main di teras rumah, kami menggelar tikar dan makan-makan seadanya. Anak-anak mereka bermain keluar masuk rumah. Selepas mereka pulang. Mainan dan sampah kertas berserakan. Saya meminta bantuan Alham Hisyam untuk membereskannya. Tak harus menunggu lama, mereka melakukan tugasnya masing-masing. Sampah dan mainan telah diletakan di tempatnya, saya hanya tinggal menyapu lantai dan merapikan bantal-bantal. Saat Abinya pulang kerja, rumah sudah kembali rapi, alhamdulillah ...

Terimakasih IIP terimakasih atas ilmu yang diberikan. Semoga saya konsisten dan tetap bersemangat untuk mempraktekannya. Aamiin.



#aliranrasalevel2
#melatihkemandirian
#bunsay4internasional
#institutibuprofesional
#kelasbunsay

Komentar

Postingan Populer