Pekan ke-6
Di pekan ini kami diminta untuk menuliskan master mind harian mentorship kami. Kemudian melukiskannya dengan gambar. Sangat menarik sekali tugasnya.
Sebagai Mentee, setiap hari saya menghafal dan membuat progres hafalan. Yang terpenting dari semua itu adalah konsisten pada waktu. Saya biasa menghafal setelah tadarus, selepas shalat subuh.
Di hari Jumat, saat ada jadwal meeting dengan semua mentee, saya sangat bahagia. Terlihat wajah-wajah yang ceria dengan semangat yang sama. Kami saling mendengarkan hafalan masing-masing. Saat itu saya memnacakan surat Al Qalam sampai selesai Alhamdulillah hafal dengan lanvar. Hari itu saya menggambarkannya seperti buket mawar yang berwarna warni. Indah sekali.
Hari Sabtu, saatnya memulai hafalan surat baru, Al Haaqqah. Hari itu saya ibarat benih yang mulai ditabur.
Hari Ahad, benih itu telah bertumbuh menjadi pohon kecil yang terus berkembang. Ada sedikit kendala saat subuh hari karena saya tidak bisa belajar ba'da subuh seperti biasanya. Suami saya sakit dan hampir semalaman saya harus terjaga. Begitupun saat subuh. Tapi Alhamdulillah saya tetap bisa hafalan saat siang menjelang sore.
Senin, kembali menguatkan hafalan. Alhamdulillah sudah mulai hafal dari 1-17 surat Al Haaqqah. Pohon kecil yang tiap hari mendapatkan pupuk, disiram dan disinari matahari itu sudah akan menampakkan bunganya.
Inilah saya hari ini. Telah menjadi bunga Matahari yang sangat Indah. Hari ini saya setoran hafalan dengan Mentor. Dan saya sudah sangat siap.
Bagi saya, Mentor itu ibarat Mentari, yang menghangatkan, melecutkan semangat, sekaligus membuat saya semakin kuat, meng-azamkan diri bahwa saya bisa menggapai cita-cita saya yang tertunda.
Entah bagaimana, mungkin karena sehati, Mentor saya menggambarkan saya dengan bunga Matahari, padahal kami tidak janjian. Maa syaa Allah.
Dan yang paling membuat haru, saat saya minta suami memberikan testimoni, katanya saya terlihat selalu bersemangat dan selalu konsisten menghafal setiap harinya. Bahkan beliau-pun jadi tersemangati dan ikut-ikutan menghafal juga. Alhamdulillah.
Saya menggambarkan Mbak D seperti bunga Daisy, putih dan cantik.
Dan mbak D mengirimkan ini yang membuat saya terharu.
Saya mengirimkan ini juga untuk mbak S yang pandai ilmu bela diri. Menggambarkan dia seperti bunga Mawar yang cantik dan penuh penjagaan.
Dan katanya, dia menggambarkan saya seperti Matahari.
#Pekan-6
#TahapanKupu-kupu
#KelasBundaCekatan
#Batch1
#InstitutIbuProfesional
Di pekan ini kami diminta untuk menuliskan master mind harian mentorship kami. Kemudian melukiskannya dengan gambar. Sangat menarik sekali tugasnya.
Sebagai Mentee, setiap hari saya menghafal dan membuat progres hafalan. Yang terpenting dari semua itu adalah konsisten pada waktu. Saya biasa menghafal setelah tadarus, selepas shalat subuh.
Di hari Jumat, saat ada jadwal meeting dengan semua mentee, saya sangat bahagia. Terlihat wajah-wajah yang ceria dengan semangat yang sama. Kami saling mendengarkan hafalan masing-masing. Saat itu saya memnacakan surat Al Qalam sampai selesai Alhamdulillah hafal dengan lanvar. Hari itu saya menggambarkannya seperti buket mawar yang berwarna warni. Indah sekali.
Hari Sabtu, saatnya memulai hafalan surat baru, Al Haaqqah. Hari itu saya ibarat benih yang mulai ditabur.
Hari Ahad, benih itu telah bertumbuh menjadi pohon kecil yang terus berkembang. Ada sedikit kendala saat subuh hari karena saya tidak bisa belajar ba'da subuh seperti biasanya. Suami saya sakit dan hampir semalaman saya harus terjaga. Begitupun saat subuh. Tapi Alhamdulillah saya tetap bisa hafalan saat siang menjelang sore.
Senin, kembali menguatkan hafalan. Alhamdulillah sudah mulai hafal dari 1-17 surat Al Haaqqah. Pohon kecil yang tiap hari mendapatkan pupuk, disiram dan disinari matahari itu sudah akan menampakkan bunganya.
Inilah saya hari ini. Telah menjadi bunga Matahari yang sangat Indah. Hari ini saya setoran hafalan dengan Mentor. Dan saya sudah sangat siap.
Bagi saya, Mentor itu ibarat Mentari, yang menghangatkan, melecutkan semangat, sekaligus membuat saya semakin kuat, meng-azamkan diri bahwa saya bisa menggapai cita-cita saya yang tertunda.
Entah bagaimana, mungkin karena sehati, Mentor saya menggambarkan saya dengan bunga Matahari, padahal kami tidak janjian. Maa syaa Allah.
Dan yang paling membuat haru, saat saya minta suami memberikan testimoni, katanya saya terlihat selalu bersemangat dan selalu konsisten menghafal setiap harinya. Bahkan beliau-pun jadi tersemangati dan ikut-ikutan menghafal juga. Alhamdulillah.
Saya menggambarkan Mbak D seperti bunga Daisy, putih dan cantik.
Dan mbak D mengirimkan ini yang membuat saya terharu.
Saya mengirimkan ini juga untuk mbak S yang pandai ilmu bela diri. Menggambarkan dia seperti bunga Mawar yang cantik dan penuh penjagaan.
Dan katanya, dia menggambarkan saya seperti Matahari.
#Pekan-6
#TahapanKupu-kupu
#KelasBundaCekatan
#Batch1
#InstitutIbuProfesional
Komentar
Posting Komentar