SEMUA TENTANGMU
Nak, kelahiranmu adalah jawaban dari doa panjang penantian kami. Hadirmu telah ditunggu hingga dua puluh purnama berlalu.
Kau adalah bulan dalam keluarga kecil ini. Setelah sebelumnya umi dapatkan mentari yang hangat sinarnya selalu menerangi.
Nak, ingatkah lagu yang sering umi senandungkan saat menimangmu ?
"Dek Faaza anak Umi
Anak ganteng anak ganteng Umi
Anak pinter anak pinter Umi
Anak sholeh anak sholeh Umi
Anak sayang anak sayang Umi
Anak cinta anak cinta U ... ?"
"Miii ..." jawabmu lembut.
Sejak kecil kau selalu lincah dan tak henti bergerak. Ibarat gasing, kau berputar ke sana kemari. Tak jarang keisenganmu membuat nangis teman-temanmu. Entahlah energimu datang darimana. Kau hanya bisa tenang saat kau terlelap.
Tapi kau menyalurkan energi yang luar biasa untuk umi, Nak. Banyak hal yang telah kita lewati bersama.
Saat masih di dalam perut, kau menemani umimu siaran. Saat bayi merah umi ajak kau ke diklat belajar bahasa Arab. Umi gelar selimut tebal untukmu, dan kau tenang di sana dengan mainan karet yang kau gigit untuk merangsang pertumbuhan gigimu.
Mungkin kau tak ingat, saat kita bergerimis di atas motor untuk road show program ke ibu-ibu Majlis Taklim di desa terpencil. Kau begitu kuat dalam balutan baju yang berlapis-lapis. Allah Maha Baik, kau jarang sekali sakit.
Kita pernah ke Ibu kota, untuk meyampaikan aspirasi bahwa masih banyak rakyat yang terzhalimi. Kita berjalan kaki di bawah terik matahari. Tapi kau malah senang tak merepotkan sama sekali.
Kaulah yang memberi semangat saat hidup terasa berat. Terlebih saat sakit pertamakali menimpa, dan umi harus terbaring di meja operasi kedua kalinya saat itu.
"Umi sehat buat Faaza
Umi kuat buat Faaza
Umi hebat buat Faaza
Umi kuat buat Faaza
Umi sehat
Umi kuat
Umi hebat
Buat Faaza ..."
Itu yang sering kita nyanyikan bersama, yang selalu berarkhir dengan saling peluk.
Nak, ingatkah dulu Umi pernah cerita, bahwa saat mengandungmu, umi pernah bermimpi bertemu sosok mulia. Sosok yang tak mungkin diserupai oleh siapapun. Sosok agung yang namanya disebut sepanjang zaman.
Umi sangat yakin, semua bukan kebetulan. Pasti ada hikmah yang besar di balik semuanya. Jadi, bersabarlah dalam berproses, mungkin tak mudah untuk kita berdua. Tapi suatu saat nanti, kita akan memetik hasilnya.
"Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al-‘Ankabut [29]: 69)
--
Hari ini umi kangen. Dan inilah yang umi lakukan untuk mengobatinya, selain meneleponmu.
Komentar
Posting Komentar