"Rezeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari".
Bismillah ...
Jujur, saat awal saya mendapatkan materi ini saya merasa belum saatnya anak-anak kami belajar tentang kecerdasan finansial ini. Kenapa demikian?
1. Karena di sini anak-anak hanya akan berbelanja bersama kami, tidak seperti di Indonesia dimana anak-anak dengan mudah bisa berbelanja ke warung tetangga.
2. Di kantin sekolahpun mereka tak pernah jajan. Setiap harinya hanya cukup membawa bekal makanan dari rumah, yang lumayan komplit juga sehingga membuat mereka kenyang.
3. Belajar dari pengalaman kakaknya yang mulai meminta uang setelah year 5 untuk jajan di kantin sekolah. Saat itu kami mulai mengajarinya manajemen uang, arti uang dan skala prioritas. Kami memberi uang mingguan yang bisa ia kelola. Tak lupa mengingatkan dia untuk selalu menabung. Mengajarkan dia bahwa segala sesuatu tak semudah itu didapat, harus ada perjuangan dan kesungguhan. Alhamdulillah pelajaran ini sampai sekarang terlihat penerapannya. Si sulung sudah mempunyai tabungan dengan nominal cukup besar untuk anak seusianya.
4. Saat ini, anak kedua dan ketiga saya berusia delapan dan lima tahun. Berbeda jauh dengan kakaknya yang sudah empat belas tahun. Di masa-masa ini kami ingin benar-benar mengajarkan kebaikan itu berbuah pahala. Bahwa orang baik akan disayang Allah dan juga disayang sesama. Bahwa segala sesuatu tak boleh diukur dengan uang. Jadi kami ingin pastikan, saat mereka membantu uminya, mereka melakukannya dengan ikhlas, tanpa pamrih. Adapun uang yang diberikan umi abinya setelah itu, merupakan hadiah karena kebaikannya, bukan upah karena mengerjakan pekerjaannya.
Itulah hal-hal yang membuat saya ragu menyelesaikan tantangan kali ini. Namun bagaimanapun saya tetap membuat tabel aktifitas dan memberikan reward uang ketika anak-anak melakukan tugasnya. Kami juga mempersiapkan tiga tempat untuk Saving, Spending dan Sharing. Kotak Saving merupakan celengan kaleng yang sudah lama anak-anak punya. Kotak Spending, kami memanfaatkan bekas kotak jam tangan. Sedangkan untuk Sharing, kami menggunakan botol air mineral kecil yang dihiasi. Saya fokus ke H, anak bungsu saya untuk bersama-sama menyelesaikan tantangan ini.
Seiring berjalannya waktu, saya melihat antusias anak-anak ketika melakukan aktifitasnya, dan melihat mereka sangat sumringah ketika mendapatkan hadiahnya. Saya kemudian berfikir, bahwa materi level 8 ini sesungguhnya tidaklah bertentangan dengan value keluarga kami, malah bisa lebih melengkapi. Anak-anak tetap faham bahwa kebaikan itu tanpa pamrih, tapi kemudian tetap mendapatkan hadiah dari apa yang sudah mereka lakukan. Anak-anakpun terlihat sangat senang karena bisa mengatur pendapatan mereka dengan menerapkan 3S-nya.
Saya yang semula berencana hanya akan menyelesaikan tantangan 10 hari saja, kemudian jadi bersemangat menyelesaikannya hingga 15 hari. Terimakasih IIP.
#AliranRasa
#Level8
#KelasBundaSayangIIP
Komentar
Posting Komentar