Puasa di Negeri Gurun Terkaya




Bulan Ramadhan yang diturunkan di dalamnya (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan bathil) ... (Al Baqarah : 185)

Sudah satu dasawarsa lebih kami tinggal di perantauan. Ini tahun ke sebelas kami menikmati Ramadhan di negeri gurun terkaya. Terletak di semenanjung Arab, Qatar adalah negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di dunia.

Bulan Ramadhan biasanya jatuh pada musim panas, dengan suhu 40°C hingga 50°C bahkan lebih. Udara sangat kering. Saat kita keluar, kulit seakan terbakar. Panas menyengat seperti berada di depan panggangan api. Terlebih saat kita masuk ke dalam mobil dan belum menyalakan AC, benar-benar serasa di dalam oven raksasa. Di rumah, pendingin ruangan terus hidup selama 24 jam tanpa henti.

Saat siang, orang banyak yang mengurung diri di dalam ruangan. Kecuali para pekerja lapangan yang mau tak mau harus melawan serbuan hawa panas di luar. Kabarnya mereka mempunyai jadwal pengaturan khusus agar bisa bergantian bekerja dengan minim resiko dehidrasi.

Ramadhan Tahun Ini

Pada tahun-tahun sebelumnya, saat Ramadhan anak-anak-anak sudah libur term 3 dan kenaikan kelas. Kemudian summer holiday selama hampir tiga bulan.
Tetapi sudah dua tahun ini, Ramadhan jatuh saat anak-anak masih aktif bersekolah bahkan sedang exam.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan tersendiri bagi para ibu seperti saya yang masih mempunyai anak kecil dan sedang belajar berpuasa. Mudah-mudahan Al bisa tamat lagi puasanya seperti tahun kemarin dan H bisa mulai belajar berpuasa tahun ini. Mudahkan kami Ya Allah ....

Mempersiapkan Sahur dan Buka Puasa

Di Qatar, kami berpuasa sekitar lima belas jam. Dari jam 3:30 hingga 6:30 petang.
Selepas tarawih, saya mengkondisikan semua anggota keluarga agar cepat tidur. Kemudian saya akan bangun jam 2 pagi untuk menyiapkan makan sahur. Saya dan suami biasanya hanya memakan beberapa buah dan cemilan. Sedangkan anak-anak, makanan kesukaan.

Nah, saat berbuka puasa, ada menu yang harus senantiasa terhidang. Tidak boleh tidak. Apalagi kalau bukan Gorengan. Pantaslah ada guyonan khas saat bulan puasa "Shalat itu nomer dua karena nomer satunya Gorengan".

Tiga Hal Menarik Ramadhan di Qatar

1. Buka Puasa Bersama


Hampir setiap weekend selalu ada acara buka puasa bersama di berbagai komunitas. Ada komunitas perusahaan tempat para suami bekerja, eks perusahaan ketika di Indonesia. Komunitas pengajian, arisan, tetanggaan. Komunitas daerah asal, olahraga dan mancing mania.
Itulah saatnya lidah kita dimanjakan oleh masakan khas nusantara yang segala ada. Perut kenyang, hatipun senang. Kita bisa bersilah ukhuwah sekaligus mendengarkan kajian dakwah. Beberapa ustadz dari Indonesia biasanya sengaja diterbangkan untuk bersama menyemarakan bulan Ramadhan kami  di sini.

2. Tenda Ramadhan Gratis

(From Google)

Di tanah lapang di beberapa penjuru Qatar, pemerintah mendirikan tenda-tenda besar berpendingin untuk menyediakan makanan gratis bagi masyarakat Qatar yang membutuhkan. Satu tenda besar ini bisa menampung sekitar seratus orang. Iftar gratis ini biasanya dipenuhi oleh para pekerja kontraktor yang tidak membawa keluarga. Bukan hanya dari pemerintah, berbagai lembaga sosial dan para dermawanpun mengambil bagian dalam kegiatan tersebut. Semua berlomba untuk meraup pahala di bulan mulia ini.

3. Diskon Besar-besaran


Barangkali inilah yang ditunggu-tunggu sebagian besar kaum ibu. Mall dan Supermarket memberikan diskon selama bulan Ramadhan. Bukan hanya kebutuhan pokok saja yang turun, tapi hampir semua barang. Mall buka hingga dini hari dan tutup saat siang hari. Maka tak heran, selepas tarawih jalanan macet karena itulah saatnya mereka jalan-jalan.

Tips Tetap Sehat Selama Ramadhan

Sebagai Ibu Rantau, kita harus benar-benar menjaga kesehatan. Mamak gak boleh sakit karena bisa porak porandalah dunia persilatan. Nah bagaimana agar kita tetap fit menjalankan ibadah dan tetap mempunyai energi untuk urusan domestik ? Yuk disimak tipsnya.

1. Minum air putih dan makan buah yang banyak
Usahakan jangan banyak minum minuman manis dan sebisa mungkin kurangi nasi.

2. Cukup tidur
Ada sebagian orang yang begadang semalaman saat Ramadhan dan baru beranjak tidur selepas subuh. Hal itu membuat tubuh seharian akan terasa lemas dan kurang bersemangat. Tetaplah tidur malam meski cuma beberapa jam.

3. Buat jadwal harian
Ini membuat kita tetap waras dan tidak keteteran. Kita bisa mengatur pekerjaan berat diselingi dengan pekerjaan ringan yang menyenangkan. Jangan lupa membuat lembar kegiatan Ramadhan juga untuk anak-anak, agar mereka asyik mengisi waktu puasanya.



4. Tingkatkan ibadah dan niatkan seluruh aktifitas kita karena Allah. Dengan begitu segala hal yang awalnya terasa berat menjadi ringan karena mengharap ridha Allah.

Selamat menjalankan ibadah puasa ya teman-teman. Semoga Ramadhan kita tahun ini, lebih baik dari tahun kemarin. Aamiin.




#NulisBareng
#April2019
#RBLiterasiAsia








Komentar

Postingan Populer