Mengapa Harus Menulis?

"Menulislah, agar orang-orang di masa yang akan datang tahu bahwa kau pernah hidup di masa lalu".
Sebuah kutipan yang biasa dikatakan oleh Ustadz Abdul Shomad di dalam ceramah-ceramahnya. Jadi menulis untuk eksis? Ya, kenapa tidak. Dengan menulis, kita bisa menunjukkan pada dunia, apa dan siapa kita. Lalu apakah cuma itu? Bagiku tidak.

Menulis Sebagai Self Healing

Saya memang senang menulis, bukan bisa menulis. Sejak tahun 2009 saya sudah mempunyai blog dengan tulisan apa adanya. Teman-teman bisa melihatnya di sini.
Kala itu, bagi saya yang sedang merantau jauh, menulis menjadi obat mujarab mengusir kejenuhan dan obat kangen kampung halaman. Teman yang masih sedikit membuat saya mencari teman di dunia maya lewat Blogwalking. Tetapi beberapa tahun kemudian, sejak anak kedua dan ketiga lahir, saya merasa kesulitan waktu untuk menulis.

Menulis sebagai Ungkapan Rasa

Ada kalanya lidah tak mampu berkata-kata dan tulisan lebih mewakili isi hati. Seringkali sedih, marah, atau bahagia menjadi lebih bermakna jika ditulis dalam untaian kata. Besok lusa bisa dibaca kembali untuk memetik pelajaran.

Menulis Untuk Menginspirasi

Pengalaman hidup kita, resep makanan favorit keluarga atau ulasan tempat yang pernah kita kunjungi mungkin bisa menginspirasi orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita bahagia saat orang lain mendapatkan informasi yang bermanfaat melalui kita.

Menulis untuk Dakwah

”Menulis adalah seni menyampaikan kebenaran". Begitu kata cikgu Asri Supatmiati di kelas perdana Revowriter 12 kemarin. Ya, meski hanya sebutir pasir, saya ingin ikut berperan membangun peradaban. Menghadirkan Islam yang paripurna dalam setiap goresan pena. Agar semua orang yakin, apapun masalahnya Islamlah jawabannya.





#PR2KelasBasic
#Revowriter12
#KelasMenulisOnline







Komentar

Postingan Populer