#KulwaTipsMenulisUntukEksis
#PRNgajiLiterasi
#KomunitasNgajiLiterasi
Hadiah Kesabaran
"Dua tahun lalu saya terkena kanker rahim mbak. Divonis dokter harus 25 kali kemoterapi. Tapi saya memutuskan untuk memakain obat herbal. Selain biayanya mahal, saya khawatir efek sampingnya melemahkan fisik saya padahal saya harus mengurus 2 anak saya yang masih kecil-kecil. Saya rutin cek ke dokter satu bulan sekali, dan Alhamdulillah 2 tahun kemudian saya dinyatakan sembuh. Tapi tahun kemaren, ternyata di payudara saya pun terdapat kanker. Saya kembali terapi obat herbal, sampai sekarang. Doain ya mbak".Seorang teman di dunia maya mengirimkan inbok kepada saya kala itu. Awalnya saya tertarik tentang tentang terapi minyak zaitun yang beliau katakan di sebuah komen. Akhirnya saya hubungi beliau untuk berkonsultasi dan sharing tentang penyakit saya.
Dan Maa syaa Allah, tahukan kalian apa yang terjadi pada teman saya itu sekarang? Beliau telah sembuh dari dua penyakit yang paling menakutkan bagi kita para wanita. Bukan hanya itu, kesabaran beliau Allah ganti dengan lahirnya buah hati yang baru. Ya, beliau bisa hamil dan menyusui lagi, meski selama hamil berkali-kali ke rumah sakit karena kepayahan. Tabaarokallah.
Allah Rahman Rahim. Tak sulit bagi Allah membalikkan keadaan. Mengganti ketakutan dengan kebahagiaan. Segala rasa cemas, dengan ketenangan.
Saat ujian menimpa kita, bisa jadi itulah cara Allah menginginkan kebaikan bagi kita, menyiapkan pahala yang berlimpah dan meninggikan derajat di sisiNya karena kesabaran kita.
Saya jadi teringat 5 tahun lalu saat dokter mengharuskan saya untuk operasi payudara karena benjolan yang semakin membesar. Padahal saat itu saya sedang hamil 7 bulan. Laahaula walaa quwwata illaa billah, Alhamdulillah bayi yang ada dalam kandungan selamat, tak terpapar anestesi selama operasi atau radiasi ketika X-ray. Saat hasil laboratorium mengatakan saya harus minum obat Tubercolosis selama beberapa bulan karena TB payudara, saya kembali khawatir ASI saya akan terkontaminasi obat-obatan dan akan mempengaruhi tumbuh kembang anak saya. Sepuluh bulan lamanya saya minum obat sambil tetap memberikan ASI, dan Alhamdulillah saya benar-benar bersyukur bayi saya tetap sehat, dan ceria tak kurang suatu apa.
Allah selalu punya cara agar seorang hamba selalu mendekat padaNya. Mungkin Allah ingin mendengar kembali doa-doa khusyuk kita, khauf dan raja kita, hingga sampai pada titik maksimal kita pasrah, sabar dan tawakal, Allah membalikkan segala keadaan menjadi indah dan menentramkan.
Komentar
Posting Komentar