Tunggu Kami
Ada yang berurai air mata semalam
Sambil menyetir, beberapa kali mengusap wajah
Menyeka mata basah
Yang menutupi pandangan
Sambil bercerita
Tentang masa lalu kita
Kau dan aku dulu
Dalam indahnya Dakwah
Ada kangen tertahan
Ada kerinduan yang memuncak
Telah jauh kami ketinggalan
Dari orang-orang yang datang kemudian
Tapi kawan, kau salah besar
Jika mengira api itu telah padam
Kami masih ada di sini
Di gerbong yang sama denganmu
Meski tertatih, terseok, kami tak kan pernah meninggalkanmu
Tunggulah kami di sana, di penghujung jalan ini
Akan kita rayakan bersama, indahnya kemenangan
Sesuai sabda Nabi kita yang Mulia
Bahwa Islam akan kembali Jaya
Bi idznillah, In syaa Allah
Qatar 17 Nov 2018
Ada yang berurai air mata semalam
Sambil menyetir, beberapa kali mengusap wajah
Menyeka mata basah
Yang menutupi pandangan
Sambil bercerita
Tentang masa lalu kita
Kau dan aku dulu
Dalam indahnya Dakwah
Ada kangen tertahan
Ada kerinduan yang memuncak
Telah jauh kami ketinggalan
Dari orang-orang yang datang kemudian
Tapi kawan, kau salah besar
Jika mengira api itu telah padam
Kami masih ada di sini
Di gerbong yang sama denganmu
Meski tertatih, terseok, kami tak kan pernah meninggalkanmu
Tunggulah kami di sana, di penghujung jalan ini
Akan kita rayakan bersama, indahnya kemenangan
Sesuai sabda Nabi kita yang Mulia
Bahwa Islam akan kembali Jaya
Bi idznillah, In syaa Allah
Qatar 17 Nov 2018
Komentar
Posting Komentar