Tanpa Gadget Tetap Seru
"Mi ... boleh gak pake Tab ?" . Kata Hisyam.
"Enggak sayang, kan masi hari sekolah ".
"Bukan nonton, main game ...". Katanya lagi.
"Tetap gak boleh sayang, Icam boleh main yang lain kok, pasti tetap seru.
"Tapi libur itu masih lama ... Alham gak tau harus ngapain sekarang ... ". Kali ini Alham yang merajuk. Bukan hanya itu, dia mulai merengek-rengek di samping saya. Alham, meskipun Alham nangis-nangispun umi gak akan kasih, maaf ya ...". Kata saya tegas, sekalinya dikasih kendor, tidak konsisten, mereka akan terus menagih.
"Alham, Hisyam sini deh, umi mau cerita". Mereka kemudian tiduran di samping kanan kiri saya.
"Dulu ketika umi masih kecil kayak Alham Hisyam belum ada gadget lho ... belum ada HP, Laptop, Tab, belum ada. Tapi tau gak apa yang umi lakukan kalau habis pulang sekolah ... seru lho". Kata saya menggantung kalimat, biar mereka semakin tertarik dan penasaran.
"Apa Mi ... apa Mi...". Alham Hisyam antusias mendengarkan.
"Umi kan ke sekolah jalan kaki, barengan sama teman-teman umi. Nah, suatu kali di pinggir jalan ada kebun yang baru saja panen timun, umi dan teman-teman masuk ke kebun itu, umi cari timun-timun kecil yang gak di ambil sama petani nya, ah ... dapet, terus umi cuci di selokan di depannya, terus umi makan, euum enaaak ... ". Saya kemudian memperagakan mengunyah timun.
"Icam juga suka timun ... lezat ...". kata Hisyam.
"Umi gak sakit perut, kan selokannya air nya kotor?". Kata Alham kritis.
"Harusnya sih jangan cuci makanan di selokan ya, tapi waktu itu umi kan masih belum begitu ngerti, dan dulu air selokannya bersih karena gak banyak sampah".
"Oh gitu ya ... ". Sahut mereka hampir berbarengan.
"Iya Cam, Alham, walaupun gak nonton, gak maen game, kita bisa happy kok ...". Mereka masih mendengarkan. "Eh, Alham Hisyam ingat gak anak-anak yang di dekat rumah hijau kita, mereka main layangan, main bola, mereka tetap happy. Jadi coba Alham Hisyam main apa aja di sini pati seru, bisa baca buku, gambar, main mobil-mobilan ... apa aja, ayo coba ". Kata saya menyemangati.
"Oh, ayo mas Alham kita main ... katanya. Sesaat kemudian mereka asyik main berdua.
Memang agak susah melepas ketergantungan gadget pada mereka itu. Ketika mudik kemaren sebenarnya sudah sangat berkurang. Kami memang tidak memasang wifi di sana, dan hanya mengandalkan paket data. Anak-anak bisa mengerti ketika diberitahu tidak boleh lihat youtube karena akan membuat pulsa Umi cepat habis. Hanya sesekali saja mereka masih main game. Nah kembali ke sini, mereka seakan ingin melampiaskan keinginan nonton nya. Saya mulai menerapkan aturan boleh pake gadget tapi pas weekend saja. Di luar itu, hanya boleh nonton youtube di televisi ketika sarapan mau berangkat sekolah, yang kontennya dipilih uminya. Saya pilihkan lagu anak-anak muslim, hafidz indonesia atau nursery rhyme. Perlu konsisten dan istiqomah. Tegas tapi bukan kasar, lembut tapi bukan lemah. Bismillah semoga Allah mudahkan, Aamiin.
#Hari10
#Tantangan10Hari
#GameLevel1
#KomunikasiProduktif
#KelasBundaSayang
#InstituteIbuProfesional
Komentar
Posting Komentar