Alhamdulillah Mesin Cuci Baru
Minggu lalu saat anak-anak sekolah dan kangmas masih cuti kerja, kami santai di rumah sambil membereskan beberapa barang sisa mudik. Saat masih di tanah air, saya sudah mengajukan proposal untuk memngganti mesin baru lama dengan membeli yang baru. Alasan saya karena walaupun saringan mesin cuci sudah rutin saya bersihkan tapi hasil cucian baju kurang bersih, bahkan baju-baju yang berwarna putih dan kaos dalam anak-anak lama kelamaan jadi kusam kehitaman. Kala itu kangmas sudah mengiyakan. Kalau secara ilmu komunikasi efektif, sepertinya ini saat yang tepat.
" Ayang besok mulai kerja ya ...?" Tanya saya memulai pembicaraan.
" Iya, baju seragamnya udah disetrika kan". Katanya sambil matanya tak lepas dari televisi. Kami sedang menonton vlog makanan kesukaannya.
" Udah ... ayang, kita ada uang kan?".
" Ada ... untuk apa?". Tanyanya.
" Gimana kalau kita beli mesin cuci sekarang, mumpung libur terakhir, Abi kan udah janji ... ". Pinta saya sekalian mengingatkannya.
" Nanti aja deh ... ". Jawabnya males.
" Ayang, umi khawatir baju seragam dan kaos dalemnya anak-anak yang baru bakal kusam kayak yang dulu. Mending kita beli sekarang yuk ...". Saya meyakinkan sambil menghampirinya dan menatapnya. Intensity of eye contact dan clear and clarify saya amalkan. Bismillah.
" Oh gitu ya ... ya udah ayo kalau mau sekarang cepet ganti baju". Katanya.
" Yes, yes ... ". Dalam hati berseru riang. Dandan secepat mungkin khawatir doi berubah pikiran.
Kami pergi ke sebual mall dekat rumah. Jalan-jalan berdua seperti ini moment yang langka bagi kami yang mempunyai 3 jagoan. Di jalan sesekali kami melempar senyum dan berpegangan tangan, hehe. Sesampai di sana, saya pilih-pilih mesin cuci dan akhirnya menjatuhkan pilihan ke mesin cuci bukaan depan yang cukup murah. Merk yang sama dengan yang kami punya di Indonesia. Alhamdulillah, alladzii bi ni'matihi tatimmush shaalihaat ...
#Hari15
#Tantangan10Hari
#GameLevel1
#KomunikasiProduktif
#KelasBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
Komentar
Posting Komentar